Ahmad Zakiyuddin Dorong Penyelesaian Konflik Israel Palestina Secara Damai.

  • Bagikan

Bandung- Yayasan Ahmadina Mulya Bandung bekerjasama dengan HI Fisip Universitas Al-Ghifari menggelar Webinar Internasional dengan Tema “Solusi Konflik Palestina Israel dalam Perspektif Islam”, yang dilaksanakan pada hari kamis, 12 Januari 2023 pukul 16.00 WIB melalui Zoom Meeting.

Narasumber yang hadir yaitu Arief Firdaus S.I.P., M.Si Dosen Universitas Al-Ghifari dan Diah Apriliani S.I.P.,M.I.Pol (Cand) selaku delegasi Indonesia dalam Model United Nations Best Diplomat Bangkok, Thailand. Serta Dr. Ahmad Zakiyuddin, SH.,S.IP.,M.I.Kom sebagai Keynote Speaker selaku Dosen Islam dan HI di Universitas Al-ghifari Bandung sekaligus ketua Umum Perhumani.

Dalam orasinya Dr. Ahmad Zakiyuddin, SH.,S.IP., M.I.Kom yang juga selaku dosen Universitas Langlangbuana Bandung mengatakan bahwa konflik dari kedua negara ini bukanlah konflik yang sederhana, bahkan konflik yang terjadi antara palestina dan israel sudah berlangsung sangat lama.

Penyelesaian Konflik Israel Palestina sangat dinantikan terutama melalui penyelesaian damai. Hal tersebut sesuai dengan Pasal 2 ayat 4 Piagam PBB dan Pasal 2 ayat 3 Piagam PBB.” Kata Zakiyuddin.

“Israel pada saat ini banyak melanggar ketentuan dalam resolusi PBB. Hal ini merupakan sebuah pelanggaran dalam Hukum Internasional. Seharusnya Israel dapat diberi sanksi oleh DK PBB tetapi pada kenyataannya tidak demikian,”Tegas Zaki.

Zaki mengungkapkan bahwa sanksi terhadap Israel bisa ditinjau dari dua aspek penting yaitu aspek ekonomi dan aspek Militer. Aspek Ekonomi berkaitan dengan Pasal 41 Piagam PBB dan aspek Militer berkaitan dengan Pasal 42 Piagam PBB,”Ujar Zaki.

Sementara Arief Firdause S.IP., M.Si dalam makalahnya Membahas mengenai adanya politik identitas dalam konflik kedua negara tersebut. Arief mengungkapkan mengutip dari Joseph Klein bahwa politik identitas ini merupakan sebuah kecenderungan orang orang dalam ras, agama, jenis kelamin atau etnis tertentu untuk mengatur secara politis seputar kepentingan khusus mereka dengan tujuan semata mata untuk memajukan ras, agama, jenis kelamin, atau etnis tertentu tanpa kepeduliaan atau perhatian pada kelompok kolektif yang besar.

“Adanya Sebuah dugaan praktek genosida dimana adanya pembersihan etnis yang merupakan definisi jelas dari kelompok atau orang tertentu untuk secarA sistematis menghilangkan kelompok lain dari wilayahnya dengan alasan, etnis, agama atau asa usul kebangsaan” ucapnya.

Disisi lain Diah Aprilliani S.IP.,M.I.Pol (Cand) selaku delegasi Indonesia dalam model United Nations Best Diplomat di Bangkok Thailand menegaskan bahwa adanya perbedaan antara Israel, Yahudi dan Zionis sehingga tidak ada kesalahan pemikiran mengenai ketiganya.

“Israel ini merupakan sebuah negara yang bermayoritas islam, sedangkan yahudi merupakan sebuah aliran agama yang ada di dunia, dan zionis sendiri ialah kelompok yang berjuang dalam menciptakan sebuah negara yahudi merdeka, sehingga ketiga hal itu merupakan hal yang berbeda namun saling berkaitan.” Ucap Diah.

“Ada beberapa gerakan yang dibuat oleh palestina dalam berjuang demi kemerdekaan negaranya,”Kata Diah.

Selanjutnya Diah menambahkan bahwa PBB mengambil peranan yang sangat penting dalam konflik ini, namun realita yang terjadi hingga hari ini PBB sering diabaikan upayanya dalam perdamaian konflik Israel-Palestina.

“Keberadaan Dewan Keamanan PBB sejatinya memiliki tanggung jawab dalam perdamaian serta keamanan internasional belum mampu dalam mengatasi konflik Israel-Palestina ini. Meskipun banyak resolusi-resolusi yang sudah dikeluarkan oleh PBB namun belum satupun yang berhasil,”Pungkas Diah.

  • Bagikan