Presiden Jokowi Tegaskan Supaya Pandemi Tak Menghambat Peningkatan Taraf Hidup Rakyat

  • Bagikan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus melanjutkan upaya peningkatan taraf hidup masyarakat meskipun di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang melanda saat ini. Presiden pun menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan indeks pembangunan manusia Indonesia yang di tahun 2020 berada pada level 0,54.

Pandemi tidak boleh menghentikan upaya-upaya kita untuk meningkatkan taraf hidup rakyat,” tegasnya saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-49 Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Senin (10/01/2022), secara virtual dari Istana Negara, Jakarta.

“Dari upaya peningkatan sisi kesehatan dan sisi pendidikan yang telah dilakukan, alhamdulillah human capital index kita juga mengalami kenaikan yang cukup baik dari 0,52 di tahun 2017 menjadi 0,54 di tahun 2020, dan ini akan terus kita tingkatkan,” tegasnya.

Lebih jauh, Presiden memaparkan, dalam rangka menciptakan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul, pemerintah terus meningkatkan upaya penanganan stunting. Di tahun 2021, pemerintah berhasil menurunkan angka stunting menjadi 24,4 persen.

“Masalah stunting yang menjadi tantangan besar sumber daya manusia unggul kita, SDM unggul kita, terus kita turunkan. Alhamdulillah angka stunting di 2021 turun menjadi 24,4 persen dari yang sebelumnya 37,2 persen tujuh tahun yang lalu,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga terus menjamin akses terhadap pendidikan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu. Presiden menegaskan, pemerintah akan terus melanjutkan pemberian bantuan bagi pelajar mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.

“Misalnya untuk tahun 2021, (diberikan) Kartu Indonesia Pintar (KIP) dengan anggaran sebesar Rp11 triliun untuk 21 juta siswa di seluruh tanah air,  KIP Kuliah yang anggarannya sebesar Rp9,4 triliun juga telah diberikan kepada 1,1 juta mahasiswa di seluruh tanah air di tahun 2021,” terangnya.

Kemudian, pemerintah juga menjalankan Program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar untuk menciptakan SDM unggul dengan menyediakan magang bersertifikasi di perusahaan-perusahaan ternama.

“Tahun yang lalu 50 ribu peserta dan tahun ini kita targetkan 150 ribu peserta di mana 40 persen dari peserta magang adalah talenta-talenta digital yang ingin kita siapkan,” ujarnya.

Selain mencetak generasi muda yang profesional dan kompetitif di pasar kerja, pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti juga menjadi perhatian serius pemerintah. Presiden menekankan bahwa semua pihak harus bersama-sama memperkokoh pendidikan Pancasila yang telah dibumikan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) secara terus menerus ke seluruh penjuru tanah air.

“Menjaga toleransi antaranak bangsa dan meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, serta meningkatkan sikap gotong royong masyarakat yang terus akan kita gelorakan. Karena keberhasilan kita mengatasi pandemi COVID-19, kunci utamanya kemarin adalah hanya satu, yaitu kegotongroyongan kita semuanya,” imbuhnya.

Presiden menilai, walaupun dihadapkan pada globalisasi yang tinggi dan arus informasi yang kuat lintas negara, bangsa Indonesia patut bersyukur karena karakter kebangsaannya tetap selalu berada pada posisi yang kokoh.

“Nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa lainnya terus kita perkokoh. Nilai-nilai luhur Pancasila harus terus kita jaga menjadi pegangan bagi generasi-generasi penerus kita,” tandasnya.

Dalam sambutannya, Kepala Negara juga menyampaikan bahwa Indonesia patut bersyukur karena saat ini kasus COVID-19 di tanah air masih terkendali. Kasus konfirmasi harian per 9 Januari sebanyak 529 kasus, turun 99 persen dari puncak di bulan Juli yang lalu.

“Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt., kita berhasil mengelola tantangan kesehatan yang sangat kompleks ini. Kalau kita lihat di bulan Juli, kita betul-betul pada posisi yang penuh dengan kengerian dengan angka kasus 56 ribu per hari,” ujarnya.

Selain itu, upaya percepatan vaksinasi yang terus dilakukan pemerintah menjadikan Indonesia masuk ke dalam lima besar negara dengan jumlah vaksinasi terbanyak di dunia.

“Dosis pertama telah mencapai 81 persen dan dosis kedua telah mencapai 56 persen, dan 29 provinsi dari total 34 provinsi telah menyuntikkan dosis pertama mencapai target di atas 70 persen. Ini juga perlu kita syukuri,” kata Presiden.

Meskipun pandemi saat ini terkendali, Presiden meminta seluruh komponen bangsa untuk tetap waspada dan berhati-hati terutama dengan merebaknya varian Omicron.

“Walaupun kita berhasil mengendalikan pandemi, namun kita tetap harus hati-hati, tetap harus waspada terhadap kemungkinan risiko pandemi karena adanya varian Omicron,” pungkasnya.

Hadir secara langsung maupun virtual dalam acara ini, di antaranya Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, serta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo.

  • Bagikan