Suriah Kecam Israel Bangun Pemukiman secara Massif di Dataran Tinggi Golan

  • Bagikan

Kementerian luar negeri Suriah menyebut langkah Israel untuk membangun pemukiman secara massif di wilayah yang dicaplok sangat ‘berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya’.

Suriah mengatakan pada Selasa (28/12/2021) rencana Israel untuk memperbanyak jumlah pemukim yang tinggal di Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel adalah “berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya” dan hanya melanggengkan pendudukannya atas wilayah tersebut.

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett hari Minggu (26/12/2021) mengumumkan rencana jutaan dolar yang dimaksudkan untuk menggandakan jumlah pemukim yang tinggal di wilayah yang direbut Israel dari Suriah lebih dari lima dekade lalu.

Hampir 7.300 unit rumah tambahan akan dibangun di dataran tinggi strategis, menurut cetak biru yang disetujui oleh kabinet Israel.

AS mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan pada 2019. Komunitas internasional lainnya menganggap pendudukan wilayah strategis itu ilegal.

“Suriah mengutuk keras eskalasi berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya dari pasukan pendudukan Israel di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki dan kegigihannya dalam kebijakan pemukiman dan pelanggaran berat dan metodologis yang meningkat ke tingkat kejahatan perang,” kata pernyataan kementerian luar negeri Suriah pada hari Senin.

Pernyataan itu mengatakan pemerintah Suriah tetap berkomitmen untuk Suriah “yang teguh dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan Israel dan penolakan mereka terhadap keputusan untuk mencaplok Golan”.

Kantor berita SANA yang dikelola pemerintah melaporkan pada hari Senin bahwa Damaskus akan berusaha menggunakan semua cara yang tersedia secara hukum untuk merebut kembali wilayah itu.

Suriah telah lama menuntut kembalinya tanah seluas 1.200 km persegi (460 mil persegi), yang juga menghadap Libanon dan berbatasan dengan Yordania.

Menguatkan kendali Israel atas wilayah itu akan memperumit setiap upaya di masa depan untuk menjalin perdamaian dengan Suriah.

Bennett membuat pengumumannya selama pertemuan Kabinet khusus di Dataran Tinggi Golan. Kantornya mengatakan pemerintah akan menginvestasikan sekitar satu miliar shekel (lebih dari $300 juta) untuk mengembangkan Golan, termasuk pendirian dua pemukiman baru.

Israel merebut Dataran Tinggi Golan dalam perang Timur Tengah 1967 dan kemudian mencaplok wilayah itu.

Bennett mengatakan perang selama satu dekade di Suriah telah membuat gagasan kontrol Israel atas wilayah itu lebih dapat diterima oleh sekutu internasionalnya.

Sekitar 50.000 orang tinggal di Dataran Tinggi Golan – kira-kira setengah dari mereka adalah orang Israel Yahudi dan setengahnya lagi di desa-desa Arab Druze yang dulunya merupakan bagian dari Suriah. Beberapa penduduk Druze menentang kontrol Israel.

  • Bagikan