Rektor Universitas Al-Ghifari Ajak Kerjasama Satgas G20 bersinergi Bangun Literasi Digital Menyangkut Isu Global.

  • Bagikan

BANDUNG- Fisip Universitas Alghifari menggelar Seminar Nasional bersama Satgas G20 Kementerian Luar Negeri RI di Savoy Homann Bidakara Hotel Kota Bandung pada Sabtu, 23 April 2022 dengan mengambil tema “Tantangan Indonesia menghadapi Konektivitas digital dalam Penguatan Kerjasama negara negara G20”

Hadir sebagai Peserta para Mahasiswa dan alumni Fisip Universitas Al- Ghifari yang berjumlah 15O Orang.

Dalam paparannya Dekan Fisip Universitas Alghifari Dr.Dina S.IP, M.Si mengajak Peserta terlibat memulihkan indonesia pasca pandemic Covid- 19.

Dibutuhkan kontribusi dan Kolaborasi strategis dari semua pihak, baik mahasiswa dan segenap komponen bangsa untuk mengembalikan kepada Kondisi Normal,” Ujar Dina.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Alghifari Dr.Didin Muhafidin, M.Si mendorong mahasiswa meningkatkan kreativitas dan litetasi digital. Literasi digital sangat penting di era 5.0 Sangat bermanfaat menambah wawasan individu dan meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berfikir serta memahami informasi. Literasi Digital juga dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu.

Sementara itu, Narasumber Utama Nurul Sofia dari Satgas G20 Kemeterian Luar Negeri dalam makalahnya menyebutkan beberapa Tantangan Global saat ini yaitu Akses dan distribusi vaksin yang tidak setara antar negara dan kawasan. 36 negara belum mencapai 10% populasi yang menerima vaksin, Lebih dari 85% populasi di Benua Afrika atau sekitar 1 miliar penduduk belum menerima vaksinasi dosis pertama.

Dari realitas tersebut menunjukan adanya Kesenjangan yang semakin besar antara negara maju dan berkembang yang
disebabkan kemampuan berbeda dalam proses pemulihan pasca pandemi, ” Tegas Nurul.

Lebih lanjut Nurul menambahkan data tahun 2023 ekonomi negara maju akan pulih sepenuhnya ke pre-pandemic level dalam periode yang sama, negara berkembang masih 4% di bawah pre-pandemic levels bahkan bagi negara pulau dan kepulauan 8,5% di bawah pre-pandemic levels.

Sementara Tantangan geopolitik
adalah Persaingan negara besar dan konflik Rusia -Ukraina,” Kata Nurul.

Dalam menjawab tantangan tetsebut Presidensi G20 Indonesia berfokus pada penguatan kemitraan global yang
berorientasi pada concrete, tangible, and impactful deliverables.

Capaian Presidensi G20 Indonesia didasari dari Presidensi G20 terdahulu untuk menjamin kesinambungan agenda dan pembangunan. Upaya capaian Presidensi G20 Indonesia merujuk atau didasari G20 Rome
Leaders’ Declaration.

Presidensi G20 Indonesia juga kedepankan prinsip inklusivitas, Mendorong capaian konkrit dalam mendukung pembangunan negara
berkembang, kecil dan kepulauan,” Pungkas Nurul.

  • Bagikan