Ridwan Kamil: Warga Jabar yang Isoman Dapat Layanan Gratis dari Dokter

  • Bagikan


Bandung, – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan setiap warga yang melakukan isolasi mandiri akibat terpapar COVID-19 bisa mendapat pelayanan dari dokter. Pelayaan tersebut dilakukan oleh dokter dari dinas kesehatan Jawa Barat.
Permintaan layanan ini bisa didaftarkan melalui aplikasi atau laman PIKOBAR. Nantinya dokter bisa membantu baik melalui telekonsultasi baik via telepon atau online melalui aplikasi.


“Mulai Senin 5 Juli 2021 warga Jawa Barat yang isoman bisa mendapat layanan dari dokter Dinas Kesehatan Jawa Barat melalui layanan telekonsultasi di PIKOBAR secara gratis,” ujar Emil dikutip dari akun Instagram pribadinya, Minggu (7/4/2021).

  1. Siapkan bantuan obat dan multivitamin
    nova.grid.id
    Di sisi lain, lanjut Emil, pihaknya juga tengah merancang agar ke depannya warga Jabar yang isoman bisa mendapat bantuan obat-obatan dan multivitamin. Harapannya mereka yang terpapa bisa kembali pulih dan beraktivitas seperti biasa.
    “Saya doakan lekas sembuh bagi warga yang isoman dan semangat,” kata dia.
  2. Hentikan sejumlah proyek, dana dipakai untuk penanganan pandemik
    Ilustrasi infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)
    Pendanaan untuk pandemik, lanjutnya, akan diperbesar mengambil uang dari pembangunan proyek yang sekarang dihentikan lebih dulu. Sedikitnya ada 11 proyek yang ditunda hingga pandemik ini reda.
    “Kita putuskan untuk dihentikan atau ditunda dan dananya dialihkan untuk obat-obatan dan suplemen pasien COVID Jawa Barat yang sedang isolasi mandiri yang kesulitan secara ekonomi,” kata dia.
    Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus berupaya mengendalikan angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate) Rumah sakit dengan melakukan manajemen perawatan pasien COVID-19, salah satunya lewat isolasi mandiri.
  3. Ruang isolasi di rumah sakit di Bandung tersisa sedikit
    Ilustrasi Ruang Isolasi Mandiri COVID-19, ANTARA FOTO/Zabur Karuru
    Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung menyatakan angka keterisian ruang isolasi atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit di wilayah mereka terisi sebanyak 95,48 persen, atau tersisa kurang dari 5 persen.
    Hal ini disampaikan Wali Kota Bandung Oded M Danial dalam konferensi pers usai menggelar rapat Satgas COVID-19 di Bandung, Rabu (30/6/2021).
    Adapun pada 15 Juni 2021, jumlah tempat tidur untuk isolasi COVID-19 di Kota Bandung berjumlah 1.749 di berbagai rumah sakit. Sejak saat itu, Satgas terus berupaya melakukan penambahan tempat tidur.
    Hingga 29 Juni 2021, sudah ada berbagai penambahan fasilitas hingga berjumlah 2.144 tempat tidur isolasi yang disediakan. Namun dari jumlah itu kini terisi sebanyak 2.047 tempat tidur, sehingga tersisa hanya 97 tempat tidur.
    Di Kota Bandung tercatat ada sebanyak 29 rumah sakit yang menjadi rujukan untuk penanganan COVID-19, mulai dari RSUD, RS Hasan Sadikin, hingga RS swasta lainnya.
    Meski begitu, Oded mengatakan jika Pemkot Bandung saat ini tengah mempersiapkan gedung eks Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) yang berada di kawasan Astanaanyar untuk dijadikan ruangan isolasi bagi pasien COVID-19.
    “Sudah dibahas oleh pak Sekda dan jajaran, gedung eks RSKIA Astanaanyar disiapkan,” kata Oded.
  • Bagikan