Sambut Mahasiswa Baru, Unas-Kodam Jaya Kerjasama Program Penguatan Nasionalisme

  • Bagikan
unas-kodam jaya
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman bersama Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera. (foto: slamet ginting)

Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta melakukan kesepakatan kerjasama dengan Universitas Nasional melalui program penguatan nasionalisme di kalangan mahasiswa. Kerjasama ini akan direalisasikan kepada mahasiswa baru.

Sebagai awal dari kerjasama, Kamis (17/09/2020), Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya/Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyampaikan lima pesan kepada mahasiswa baru tahun ajaran 2020/2021 di Universitas Nasional, Jakarta.

Pesan Pangdam Jaya disampaikan secara virtual dari ruang kerjanya, kepada sekitar 2.500 mahasiswa baru Universitas Nasional yang sedang mengikuti Pengenalan Lingkungan dan Budaya Akademik (PLBA), yang juga dilaksanakan secara online pada Kamis (17/09/2020).

Dalam sambutan pembuka Pangdam Jaya yang disiarkan secara virtual kepada mahasiswa baru dari program Diploma 4 (D-4), Strata 1 (S-1), Strata 2 (S-2), dan Stara 3 (S-3), Mayjen Dudung Abdurachman meminta Unas sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) tertua di Jakarta memberikan contoh tentang nasionalisme sesuai nama perguruan tinggi yang didirikan pada 15 Oktober 1949 tersebut.

“Universitas Nasional harus menjadi contoh bagaimana kerjasama perguruan tinggi dengan TNI dalam memupuk nasionalisme generasi milenial di tengah era globalisasi,” kata Pangdam Jaya.

Pangdam Jaya melanjutkan, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran penting dalam setiap pergolakan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejumlah predikat melekat dalam diri pemuda. Misalnya sebagai agent of social change, social control, dan moral force.

Namun, lanjut mantan gubernur Akademi Militer (Akmil) itu, di sisi lain ada yang pantas dipertanyakan secara kritis. Mau ke mana arah generasi muda saat ini? Untuk itulah Pangdam Jaya menitipkan lima pesan kepada para mahasiswa baru PTS tertua kedua di Indonesia dengan akreditasi A itu.

Pertama; pembinaan terhadap pemuda dan mahasiswa tentang nasionalisme memerlukan kerja sama dan komitmen yang tinggi antara Kementerian Pertahanan, Kodam Jaya, pemerintah daerah, perguruan tinggi serta komponen bangsa lainnya dalam bentuk pendidikan dan latihan.

Kedua; mahasiswa merupakan agen perubahan sosial harus mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, membentuk karakter bangsa yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi dan berwawasan kebangsaan.

Ketiga; mahasiswa diharapkan memiliki sikap dan perilaku yang dilandasi cinta Tanah Air (nasionalisme), kesadaran berbangsa dan bernegara. Kemudian yakin Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 adalah landasan konstitusional negara Indonesia.

Keempat; mahasiswa harus mampu menyinergikan seluruh potensi bangsa agar sadar tentang hak dan kewajibannya. Khususnya untuk membela negara dan berbuat yang terbaik melalui gerakan mahasiswa yang bermoral, santun, dan terencana dengan baik.

Kelima; samakan persepsi sebagai bagian dari komponen bangsa dalam meningkatkan nasionalisme dengan terus mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai calon pemimpin bangsa, mahasiswa hendaknya mampu menyumbangkan pola pikir dan berkarya nyata dalam membangun bangsa dan negara.

Kerjasama Unas – Kodam Jaya
Sebelumnya pada awal September 2020 lalu, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman SE, MM dan Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera, MA, menyepakati kerjasama Unas dengan Kodam Jaya.

Kerjasama tersebut akan direalisasikan dalam bentuk pemberian pelatihan kepada mahasiswa baru “Kampus Perjuangan” tentang nasionalisme, kedisiplinan serta wawasan kebangsaan di Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya.

Pelaksanaan pelatihan mahasiswa baru itu akan dilakukan pada Oktober 2020 mendatang. Hadir dalam pertemuan itu, antara lain Wakil Rektor II Unas Prof Dr Drs Eko Sugiyanto MSi; Wakil Rektor III Unas Dr Drs Zainul Djumadin, MSi; Rektor Universitas Siber Asia (Unsia) Prof Jan Youn Cho, PhD, CPA; dan Wakil Rektor Unsia Ir Abdul Wahab Bangkona, MSc.

Dalam kesempatan pertemuan tersebut, Rektor Unas Dr Drs El Amry Bermawi Putera MA juga menyampaikan bahwa di masa pandemi Covid-19 saat ini, pembelajaran bebasis teknologi atau daring menjadi suatu yang harus diadaptasi dan dikembangkan. Sejak tahun 2015 Unas telah mengunakan metode perkuliahan berbasis teknologi.

Tata kelola di Unas 80 persen sudah berbasis teknologi. Unas adalah universitas yang berada di bawah Yayasan Memajukan Ilmu dan Kebudayaan (YMIK). Pendirinya, antara lain para tokoh pergerakan nasional: Prof Dr Mr Sutan Takdir Alisjahbana, Prof Dr Soemitro Djojohadikusumo, Prof dr RM Djoehana Wiradikarta, HB Jassin, Bahder Djohan, Johannes Leimena, dan lain-lain.

Saat ini, Ketua Pengurus YMIK adalah Dr Drs Ramlan Siregar, MSi. YMIK juga memiliki Universitas Siber Asia (Unsia) sebagai universitas siber pertama di Indonesia dengan rektor asing pertama yang diizinkan pemerintah, Prof Jan Youn Cho, PhD, CPA dari Korea Selatan.

Unsia sudah memiliki izin operasional dan memulai perkualiahan semester ini. Program studi yang dibuka: manajemen, sistem informasi, informatika, komunikasi dan akuntansi.

Rektor Unas melanjutkan, pihaknya telah melakukan perkuliahan secara blended learning. Penggabungan antara perkuliahan tatap muka (onsite) dan perkuliahan secara daring (online). Sehingga pada saat pandemi Covid-19, Unas sudah siap dan terbiasa mengikuti perkuliahan secara daring.

Dikemukakan, kampus Unas akan melaksanakan merdeka belajar atau kampus merdeka seperti dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Setiap mahasiswa diberi hak mengambil mata kuliah di luar program studinya atau di luar kampus Unas.

Misalnya dengan kegiatan magang atau kerja praktik, KKN (kuliah kerja nyata), mengajar di sekolah, pertukaran mahasiswa, penelitian, kegiatan kewirausahaan, proyek independen dan proyek kemanusiaan.

“Di era Industry Revolution 4.0 dan Society 5.0, para mahasiswa harus mampu menjadi manusia yang mandiri. Bisa menciptakan banyak peluang berkarya serta menjadi manusia yang berguna. Di luar kampus mahasiswa diharapkan mampu meningkatkan kompetensi agar bisa memberikan solusi permasalahan yang nyata di tengah masyarakat,” ungkap Rektor Unas.(*)

  • Bagikan