Tiga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Langlangbuana Latih Mahasiswa Melek Politik dan Komunikasi Effektive

  • Bagikan

BANDUNG– Tiga Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Langlangbuana Ahmad Zakiyuddin, Rodiyat Fajar Salim dan Veny Purba melaksanakan Pelatihan dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat di Villa Bandung Indah pada Sabtu ( 14/1/23) Cileunyi Kabupaten Bandung.

Hadir Sebagai Peserta Kurang Lebih Limapuluh Mahasiswa dari Kota dan Kabupaten Se- Bandung Raya.

Dalam Paparannya Ahmad Zakiyuddin menyampaikan Pelatihan Effektive Speaking. Zaki melatih Mahasiswa agar menguasai teknik teknik dalam Komunikasi Persuasif.

Zaki menegaskan bahwa Ada Lima Tekhnik Persuasif yang harus dikuasai Generasi Millenial yaitu: Pertama, Teknik Persuasi Partisipatif. Teknik membujuk atau memengaruhi orang lain dengan cara terlibat langsung di dalam kegiatan komunikasi yang sedang dilakukan,” Kata Zakiyuddin.

Zakiyuddin mengungkapkan Tujuan dari teknik ini adalah untuk menghilangkan kesan bahwa suatu organisasi atau program atau produk tersebut hanya untuk kalangan atau wilayah tertentu.

Teknik Kedua adalah asosiatif. Teknik ini adalah membuat hubungan asosiasi antara suatu objek dengan tokoh, kejadian atau peristiwa tertentu sehingga bisa menumbulkan kesan bahwa itu bermanfaat, patut dicontoh dan Perlu,”Tambah Zaki.

Ketiga, Emotional appeal. Kegiatan komunikasi yang dilakukan diarahkan untuk menggugah perasaan, menumbuhkan atau menanamkan kesan yang mendalam, atau membangkitkan emosi menyangkut hal yang menarik serta membekas di hati sanubari sehingga timbul kesan yang tidak mudah dilupakan atau lebih menonjol dibanding yang lain.

Keempat, teknik persuasi fear arousal. Penyampaikan pesan atau informasi yang menimbulkan kecemasan, kerisauan, dan rasa penasaran. Lazimnnya dilakukan dengan cara menakut-nakuti orang lain bahwa jika mereka tidak mematuhi pesan atau tidak menggunakan suatu produk tertentu maka akan mendapatkan rugi.

Teknik persuasi kelima, pay off idea.Ini disebut sebagai pola yang memberikan janji-janji tertentu. Kegiatan komunikasi ditempuh dengan cara menjanjikan imbalan atau hasil yang memuaskan apabila orang, keluarga, konsumen, atau khalayak melaksanakan pesan atau melakukan anjuran yang disampaikan,” Ujar Zaki.

Sementara Rodiat Fajar Salim dalam orasinya menyampaikan Pentingnya Kredibilitas Komunikator.
Kredibilitas menurut Aristoteles (filsuf Yunani), bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos (karakter/pembawaan), pathos (ikatan emosional), dan logos (logis/masuk akal). Ethos adalah kekuatan yang dimiliki komunikator (pembicara) dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapannya dapat dipercaya,” Tegas Pajar.

Ethos, logos, dan pathos merupakan tiga unsur terpenting dalam melakukan retorika. Ethos merupakan kredibilitas atau etika. Logos adalah logika atau fakta. Sementara pathos berkaitan dengan emosi atau perasaan.
Intinya, teori retorika Aristoteles berfokus pada pemikiran mengenai retorika yang disebutnya sebagai alat persuasi yang tersedia. Artinya pembicara yang hendak membujuk khalayaknya harus memperhatikan tiga unsur penting, yakni ethos, logos, dan pathos,” Kata Pajar.

Pajar manmbahkan bahwa Menurut Richard West dan Lynn H. Turner dalam buku Introducing Communication Theory: Analysis and Application (2008), ethos mengacu pada karakter, inteligensi, serta niat baik yang dipersepsikan dari seorang pembicara ketika berpidato.

ethos merupakan kredibilitas yang dimiliki pembicara. Menurut Aristoteles, penyampaian pidato oleh orang yang tepercaya akan lebih persuasif dibanding pidato seseorang yang kejujurannya dipertanyakan,” Pungkas Pajar.

Sementara Veny Purba menyoroti HAM dalam Pemilu 2024.

Veny menegaskan bahwa Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih dalam pemilihan umum berdasarkan persamaan hak melalui pemungutan suara yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Setiap Manusia memiliki
Hak asasi politik atau “political rights”, yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan, hak pilih (memilih dan dipilih dalam pemilihan umum), hak mendirikan partai politik dan sebagainya,” Ungkap Veny.

Di akhir Penyampaiannya Veny Purba menyoroti pentingnya nilai-nilai demokrasi dilaksanakan. Veny menilai bahwa demokrasi merupakan nilai yang sangat diperlukan untuk mengembangkan sikap yang demokratis.

Demokrasi tidak akan datang, tumbuh dan berkembang dengan sendirinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” Pungkas Veny.

  • Bagikan