Cipayung Banten Gelar Diskusi Bahas Pilkada 2020 Mendatang

  • Bagikan

Banten,- Kelompok Cipayung Banten yang terdiri dari HMI, IMM, GMNI, KAMMI, PMII dan GMKI menggelar Webinar Cipayung Banten denga tajuk “Peran Strategis Mahasiswa Dalam Pilkada Banten 2020”. Pada diskusi webinar tersebut turut membahas tentang persiapan, tantangan serta peran strategis mahasiswa di Pilkada Banten kedepan.

Ahmad Solahudin, Ketum PMII Banten, mengatakan bahwa Pemilu merupakan pesta demokrasi yang akan menentukan seorang pemimpin yang menjadi sebuah momentum untuk kaum pemuda kedepan dalam mengambil peran.

“Maka, jangan sampai momentum Pilkada ini menjadi ajang perpecahan bagi masyarakat,” kata Ketum Soleh yang akrab disapa, Senin, (13/07/2020).

Dilanjutkan dengan Indera Patiwara yang menjabat sebagai Ketum GMNI Banten, menerangkan tentang polusi pemokrasi kerap terjadi, ia juga menambahkan demokrasi bukan hanya memilih pemimpin, karena nilai nya lebih itu.

“Jika kita mengacu pada aturan KPU, ada peraturan yang mengatur tentang Money Politik, dan tidak boleh menjual dan membeli suara. Menurut saya, masyarakat banten bisa mengendalikan itu semua agar kecurangan tidak terjadi,” terang Indera, saat memaparkan materinya.

Lanjut, David Robby Marpaung, Ketum GMKI Koorwil 3 Jabodetabeka Banten-Jawa Barat, juga menjelaskan tentang isu Sara yang belakangan ini kerap digunakan dalam Pemilu, ia menilai isu ini sangat berdampak besar untuk demokrasi kedepan.

“Saya rasa kelompok yang menunggangi adanya politik sara, memang sengaja meng-kapitalisasi untuk dalih kesamaan RAS dan Golongan. Kita juga harus mengawasi Politik Sara yang nantinya akan terjadi,” tambah David.

kemudian Zunaedi Abdillah, Ketum IMM Banten turut menjelaskan Pilkada Banten tahun ini tentu menjadi bayangan serta pertanyaan oleh publik terkait pelaksanaan nya. Ia menganggap publik selalu bertanya terkait dilaksanakan nya Pilkada ditengah pandemi. Ini menjadi ke-khawatiran masyarakat sendiri utk mensuksesi pilkada ini.

“Kita juga melihat kekurangan dan kelemahan di seluruh elemen, terkait penyelenggara. Bagaimana bisa mahasiswa banten harus memberikan rekomendasi pilkada di tengah pandemi ini sesuai dengtan apa yang diharapkan,” tanya Tum Juned yang akrab disapa

Menjawab Tum Juned, Imam Maulana, Ketum KAMMI Banten dalam paparannya terkait Partisipasi Publik, Pilkada banten memang sangat ditunggu, karena aja memilih calon pemimpin yang baru, karena tidak terlepas dari pandangan opini publik.

“Saya ingin menyampaikan bahwa mari sama-sama menjaga marwah demokrasi. Karena jika itu kita jaga, maka partisipasi masyarakat sudah pasti ada. Tentunya gerakan mahasiswa harus komitmen mengawal demokrasi, agar berkualitas, bersih dan integritas,” harap nya.

Januar Eka Nugraha, Kabid HMI Eksternal Jabodetabeka-Banten, mengatakan momentum pilkada terkadang banyak sekali ASN yang ikut serta untuk mensukseskan pasangan calon, padahal dalam UUD 5 no 2015 mengatur tentang Netralitas ASN.

Ia juga melihat biasanya ASN tidak netral kerap terjadi dilakukan oleh Inkumben, karena adanya Psikologis yang dibangun oleh Rezim, karena mereka ingin mangamankan posisi strategis, maka hal ini perlu di minimalisir.

“Hal sama juga terbukti dengan adanya program yang diselipkan oleh ASN untuk meningkatkan elektabilitas dan populeritas kandidat inkamben yang mempunyai modus dan tujuan seperti itu,” tutup nya.

  • Bagikan