Gagal Tangani COVID-19 dan Korupsi, Presiden Peru Dilengserkan

  • Bagikan

Kongres Peru berhasil melengserkan Presiden Martin Vizcarra dalam sebuah pemungutan suara pada Senin (09/11/2020).

Mayoritas anggota kongres Peru memilih mendepak Viscarra yang dinilai tidak mampu menangani pandemi COVID-19.

Selain itu, Vizcarra juga dituding telah terlibat kasus korupsi.

Kongres yang didominasi oposisi itu, setelah perdebatan, mencapai ambang 87 suara dari 130 yang dibutuhkan untuk melengserkan pemimpin berhaluan tengah itu.

Ketua Kongres Manuel Merino, anggota partai minoritas Aksi Populer, sekarang akan mengambil alih tugas kepresidenan hingga akhir Juli 2021, yaitu ketika masa jabatan Vizcarra berakhir.

Pelengseran Vizcarra berpotensi mendorong Peru ke dalam kekacauan politik saat produsen tembaga nomor dua dunia itu berupaya pulih dari resesi ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi COVID-19.

Sejumlah pihak menyebut, banyak anggota kongres memilih memakzulkan Viscarra karena beberapa sanak famili mereka meninggal akibat COVID-19.

“Karena ketidakmampuan dia (Vizcarra), kami kehilangan ribuan warga,” kata seorang anggota kongres bernama Robinson Gupioc, dilansir dari laman USA Today pada Selasa, 10 November 2020.

Pada September, Kongres memilih menentang pemecatannya dalam sidang pemakzulan terpisah atas dugaan keterkaitan dengan kasus kontrak pemerintah yang melanggar hukum dengan penyanyi yang kurang masyhur.

Vizcarra, politisi berhaluan tengah yang lama berkampanye menentang suap di kalangan pejabat, menyatakan tuduhan-tuduhan terbaru itu “tidak berdasar” dan “palsu” .

Dia membantah menerima suap dari perusahaan yang memenangkan kontrak pekerjaan umum ketika dia menjadi gubernur di wilayah Moquegua di selatan.

Sebelumnya pada Senin, Vizcarra memperingatkan tentang “konsekuensi tak terduga”  jika anggota parlemen memakzulkannya hanya beberapa bulan menjelang pemilihan presiden 11 April, yang tak memberinya hak untuk mencalonkan diri. (*)

  • Bagikan