Sekjend Forum Pelestarian Pencak Silat Keris Indonesia Ajak Masyarakat Lestarikan Keris Melalui Pencak Silat Keris

  • Bagikan

Keris Indonesia harus dilestarikan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia, Untuk mempertahankan budaya dan warisan agung budaya Indonesia.

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Forum Pelestarian  Pencak Silat Keris Indonesia atau FPPSKI. FPPSKI Fokus dalam upaya pelestarian warisan Budaya Tak Benda milik bangsa Indonesia yaitu Keris melalui Bidang Seni Pencak Silat.

FPPSKI adalah sebuah Organisasi yang dibentuk pada tanggal 17 Agustus 2020 di DKI Jakarta. 17 Agustus 2020 FPPSKI mengadakan syukuran dan doa bersama di pendopo padepokan pencak silat Taman Mini Jakarta Timur. Acara dimulai pukul 15.00 WIB dan selesai pukul 18.00 WIB.

Dalam Acara Milad Ke-1 FPPSKI dihadiri oleh beberapa perwakilan tamu undagan seperti Perwakilan Pihak PB. IPSI, Ketua IPSI PENGPROV DKI Jakarta, Perwakilan Pihak PERSILAT.

Ketua Umum Bamus Betawi H. Zainudin MH alias Haji Oding, Ketua Umum PPS Betako Merpati Putih Laksamana Muda (Purn) TNI Dr. Djajeng Tirto Sudarsono, Perwakilan Perguruan Beladiri Matahari Indonesia (PBMI) Imam Muhammad, Perwakilan PPS Pusaka Waringin, Perwakilan PPS Baringin Sakti Cabang Bogor, Perwakilan Perguruan Beladiri Matahari Indonesia, Perwakilan PPS Congkuk Indonesia, Perwakilan PPS Garuda Saka Cabang Bekasi, Perwakilan Sanggar Gerobak Sampi MAPSA, Perwakilan Iposi Condet, Perwakilan PBMI Tangerang, Perwakilan PSHT, Perwakilan ISMD Putra Setia, Perwakilan PPSN Maung Lugay, Perwakilan MPBS dan lainnya.

Ditemui di acara Milad pertama FPPSKI, Senin (17/082020), Ketua harian Suparyo dalam sambutannya mengatakan dirinya berharap selain mendapatkan dukungan dari PB IPSI FPPSKI juga berharap mendapatkan dukungan penuh dari Kementeria Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Narwan Riyadi atau sering disapa Riyandi (Sekretaris Jendral FPPSKI), memaparkan bahwa dibentuknya FPPSKI sebagai bentuk upaya dalam mendorong pemajuan dan pelestarian keris melalui bidang seni pencak silat.

Keris Indonesia telah ditetapkan oleh Unesco sebagai karya agung pada tahun 2005. Keris Indonesia ditetapkan sebagai Karya Agung Dunia Warisan Kemanusiaan oleh UNESCO pada tanggal 25 November 2005.

“Pencak Silat keris adalah sebuah peragaan jurus-jurus pencak silat dengan mengunakan keris sebagai senjata peraganya. Menurut pandangan kami baik dari beberapa temuan prasati dan cerita legenda Pencak Silat Keris sudah digunakan sebagai pertahanan diri oleh para nenek moyang kita terdahulu.

Namun bak hilang ditelan ombak sehinga sampai saat ini tradisi pengunaan keris sebagai senjata peraga pencak silat masih sukar ditemui, padahal apabila hal tersebut dikembangkan maka akan dapat membantu mendorong pelestarian keris melalui bidang seni pencak silat, hal tersebutlah yang menjadi salah satu tujuan kenapa Kami membentuk FPPSKI”. Tutur Narwan Riyadi.

Disela acara Riyandi menyampaikan bahwa perjuangan untuk mengembangkan FPPSKI hingga nanti keberadaan organisasi tersebut bisa benar-benar dapat difungsikan sebagai salah satu Organisasi yang dapat membantu peran pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan dalam mendorong dan melestarikan keris yang saat ini sedang diupayakan oleh pihak FPPSKI haruslah mendapat dukungan dari seluruh elemen pelaku dan pelestari pencak silat dari berbagai lintas dan aliran perguruan.

“Kami perlu dukungan dari seluruh elemen pelestari dan pelaku pencak silat dari berbagai lintas perguruan dan dari berbagai aliran perguruan yang terdapat di bangsa Indonesia, karna point keberhasilan dari upaya kami akan lebih efektif manakala seluruh kalangan dari berbagai perguruan pencak silat dapat memberikan kontribusi untuk turut mempersembahkan karya-karya gerakan seni pencak silat dengan mengunakan keris sebagai alat atau senjata peraganya, dengan seperti itu maka hal tersebut dapat semakin menambah kekayaan dan keragaman khasanah seni pencak silat keris Indonesia sehinga upaya kami di FPPSKI untuk mendorong pelestarian keris melalui bidang seni pencak silat dapat berhasil dengan efektif”. Jelas Riyadi.

Riyandi juga menegaskan bahwa untuk menjalankan mekanisme tersebut masih banyak kendala-kendala yang ditemui dilapangan seperti kendala belum banyaknya sebuah perguruan pencak silat yang aktif sebagai pelaku dan pelestari pencak silat yang mengetahui tentang cara-cara pengunaan keris sebagai senjata peraga dengan baik dan benar, kendala juga diakibatkan dari minimnya sumber informasi yang dapat membantu memfasilitas sebuah perguruan pencak silat untuk memulai mengembangkan keris sebagai senjata senjata peraga pencak silat.

“Saat ini baru ada beberapa perguruan yang menyatakan untuk memberikan dukungan dengan terlibat lagsung dalam beberapa kegiatan yang kami jalankan.

Hal tersebut terjadi karena mungkin masih minimnya informasi yang dapat memnginformasikan tentang tata cara penggunaan keris sebagai senjata peraga pencak silat.

Dulu saya pernah berdialog dengan beberapa sahabat yang telah berhasil menulis beberapa buku tentang keris untuk mencari sumber data yang kami perlukan, seperti jenis keris apa saja yang menurut leterasi sejarahnya bisa digunakan untuk peragaan pencak silat.

Namun informasi yang menerangkan tentang hal tersebut tidak bisa kami dapat, alhasil saya bersama beberapa tim saya di FPPSKI sedang mengupayakan penyusunan Modul Pencak Silat Keris dengan memuat beberapa informasi tentang tahapan-tahapan pengembangan pencak silat keris.

Namun, karena minimnya informasi data yang kami perlukan untuk membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan modul tersebut maka mau tidak mau agar kami benar-benar dapat menyelesaikan penyusunan modul yang sedang kami susun dengan bukti dan sumber yang benar saya dan tim memutuskan untuk melakukan kajian langsung kebeberapa tempat guna mencari sumber informasi.

Mengenai kapan proses pengkajian dan penelitaian langsung kelapangan akan kami mulai, kami sedang menentukan waktu yang tepat sambil berupaya untuk mengajukan ke pihak kementrian terkait perihal anggaran penelitian dan pengkajian untuk pengumpulan data yang kami perlukan untuk menyelesaikan penyusuan modul pencak silat keris Indonesia”. Pungkas Riyandi Sekjend FPPSKI sekaligus Penyusun Program di FPPSKI.

  • Bagikan