Perketat Prokes! Bandung Barat dan Cimahi Masuk Zona Merah COVID-19

  • Bagikan

Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali terjerembab ke zona merah atau daerah dengan risiko tinggi penyebaran COVID-19 di Jawa Barat berdasarkan hasil evaluasi terbaru.


Data evaluasi daerah di Jawa Barat yang masuk zona merah itu ditampilkan dalam dokumen evaluasi risiko kesehatan masyarakat kabupaten/kota di Jawa Barat dengan perbaruan pada 29 Juni 2021, pukul 11.00 WIB. Selain KBB, ada 10 kota dan kabupaten lainnya yang masuk zona merah.


Juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Bandung Barat Agus Ganjar Hidayat membenarkan jika saat ini KBB kembali masuk ke zona merah.


“Betul (zona merah). Sekarang kita sedang lihat dulu data kasusnya seperti apa. Itu hasil evaluasi dari 21-27 Juni, KBB masuk zona merah lagi,” ungkap Agus Ganjar saat dihubungi detikcom, Selasa (29/6/2021).


Secara keseluruhan, saat ini kasus COVID-19 di KBB berdasarkan laman pik.bandungbaratkab.go.id mencapai 10.460 kasus. Rinciannya 1.261 orang masih positif aktif, 9.064 orang dinyatakan sembuh, dan 135 orang meninggal dunia.

“Kami mencatat penambahan kasus positif sejak tanggal 1 sampai 28 Juni itu mencapai 2.889 kasus. Angka kesembuhannya mencapai 2.053 kasus atau 71,6 persen, serta yang meninggal 36 orang atau 1,25 persen,” kata Agus.


Pihaknya menyebut kembalinya KBB ke zona merah berarti semua lini tanpa terkecuali harus mengencangkan ikat pinggang untuk berusaha keras menekan kasus COVID-19.


“Ketika masuk zona merah lagi artinya perkembangan kasus cukup tinggi, tingkat kesembuhan rendah. Padahal kan sempat dari merah ke orange, dan sekarang masuk zona merah. Jadi kita harus mengencangkan lagi ikat pinggang,” tandasnya.
Tak cuma KBB saja, daerah tetangganya yakni Kota Cimahi juga turut terjerumus masuk ke zona merah setelah bertahan cukup lama di zona orange atau daerah dengan risiko sedang penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi Pratiwi mengatakan masuknya Kota Cimahi ke dalam zona merah lantaran jumlah kasus positif yang melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Dalam sehari rata-rata ada 50-80 penambahan kasus baru.


“Memang sudah merah dari kemarin. Karena lonjakannya tinggi, sudah enggak bisa dibendung lagi, bisa sampai 50-80 kasus baru perhari,” terang Pratiwi.
Varian Delta di Balik Meledaknya COVID-19 di Cimahi dan KBB
Di sisi lain, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi menduga terjadinya ledakan kasus di Cimahi akibat dari COVID-19 varian Delta.
Salah satu indikatornya yakni penularan yang cenderung lebih cepat.


Hingga Selasa (29/6/2021), jumlah kasus COVID-19 di Kota Cimahi mencapai 7.879 kasus. Rinciannya kasus terkonfirmasi aktif ada 1.058 orang, sebanyak 6.662 orang sudah sembuh, dan 159 orang meninggal dunia.
“Iya ada dugaan ke arah sana (varian Delta), tapi belum bisa memastikan. Kalau melihat kasus yang memang lonjakannya tinggi,” katanya.


Hal senada juga disampaikan Dinas Kesehatan KBB, yang menduga varian baru COVID-19 delta menjadi salah satu penyebab meledaknya kasus positif di Bandung Barat dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam beberapa pekan belakangan, rata-rata penambahan kasus harian COVID-19 sempat tercatat menyentuh 100 kasus. Belum lagi angka kematian akibat COVID-19 sempat menyentuh satu kasus dalam satu hari.


Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan KBB Eisenhower Sitanggang mengatakan meski tanda-tanda kasus varian baru telah muncul dugaan itu tetap mesti diperkuat oleh hasil uji laboratorium.
“Lonjakan kasus dicurigai akibat varian delta, tapi itu masih kita uji laboratorium untuk mengetahui hasil pastinya,” kata Eisen.


Sambil menunggu hasil uji laboratorium itu keluar, Dinkes KBB menekankan masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan. “Angka kasus tinggi dan angka kematian tinggi, kita minta lebih perketat lagi protokol kesehatan,” pungkasnya.

  • Bagikan